HAPPY READING *** “Dewa.” Dewa mematikan sambungan telfonnya, ia melangkah mendekati Medina. Jujur ada perasaan cemburu dalam dirinya ketika melihat kebersamaan Medina dan pria bernama Armand. Hatinya panas terbakar cemburu, sungguh ini sangat menguras hati. Perasa-perasaan ini menimbulkan ancaman bahwa Medina akan jatuh kepada pria lain. Rasa takut kehilangan wanita yang ia sayangi kini merajainya. Kini sesuatu menyelinap dihati dan meremasnya tanpa ampun. Mencipatakan keluhan-keluhan dimulut dan kebodohan-kebodohan dipikirannya. “Kenapa kamu di sini?” Tanya Medina, sejujurnya ia hampir shock, karena Dewa mengetahui keberadaanya begitu cepat. Dewa menyungging senyum, “Tentu saja menemui kamu.” Medina menarik nafas memejamkan mata sejenak, lalu menutup wajahnya dengan tangan, “Oh
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari