Nana menatap nanar pada seorang pria yang sedang terduduk di depan sebuah ruang rawat. Wajahnya terlihat kusut. Sekusut kemeja yang dia pakai. Pria itu menunduk dalam. Menopang kepalanya dengan kedua tangan yang berada di atas lutut. Gadis itu menghela nafas panjang. Menundukkan kepalanya. Sehingga wajah cantiknya bertatapan dengan lantai putih di bawahnya. Nana mendesah dalam hati, apa sebegitu berartinya Ella untuk El? Sehingga saat mengetahui Ella sakit, El langsung kalang kabut seperti itu. Lihat saja wajah El sekarang. Pria itu terlihat begitu frustasi. Padahal sakit Ella tidak parah. Wanita itu hanya kelelahan dan banyak pikiran saja. Radit juga sudah menjelaskannya pada El. Tapi reaksi pria itu jelas berlebihan. Nana yakin pasti El masih mencintai Ella. Karena itu dia begitu k