Langit sudah berubah gelap. Malam ini cuaca cukup sejuk dan tenang. Cahaya dari lampu-lampu kendaraan dan juga semarak keramaian Ibukota di malam hari benar-benar menyuguhkan pemandangan yang sangat berbeda bagi seorang Eilish. Mereka berdua baru saja selesai makan malam di sebuah restoran. Awalnya Eilish menolak ajakan Danu karena merasa tidak enak dan segan. Tapi suara aneh dari perutnya membuat Eilish tidak berkutik saat ia mencoba berbohong mengatakan bahwa dirinya tidak merasa lapar. “Apa saya boleh membuka kaca jendela?” tanya Eilish. Danu menautkan alisnya, tapi kemudian ia pun mengangguk dan memencet sebuah tombol hingga kaca jendela di sebelah Eilish perlahan turun dengan otomatis.Sepoi angin malam pun dengan cepat mengelus wajah Eilish. Perempuan itu memejamkan matanya sejenak