Danu dan Eilish sama-sama menghela napas lega begitu keluar dari kediaman Lee Hun alias Muslihun. Eilish baru membuka mulut hendak bersuara, tapi Danu langsung menggerakkan kepalanya ke arah mobil mengisyaratkan agar mereka segera berangkat pergi.
Sebelum menaiki mobil, Danu melonggarkan ikatan dasinya terlebih dahulu karena merasa gerah. Pemuda itu pun sudah bersiap di kursi kemudinya.
Eilish mengembuskan napas panjang, lalu menarik pintu belakang mobil. Namun pintu itu tidak bisa dibuka dan Eilish pun menatap bingung.
“Duduk di depan saja!”
Deg.
Eilish seperti tidak memercayai apa yang ia dengar.
“A-apa?” Eilish melongokkan wajahnya menatap Danu dari jendela mobil.
Danu menoleh dan menatap sengit. “AYO BURUAN MASUK!”
Eilish masih meragu. “S-saya duduk di depan?”
Danu memejamka
