Chapter 42

1081 Kata

Dia akhirnya melepaskan gadis itu dan bergerak sejauh mungkin di dekat pintu. Risya yang merasakan tangan Bastian bergerak menjauh dari tubuhnya menjadi semakin gelisah. Ia mulai melucuti satu persatu pekaiannya. Bastian melirik sekilas. Wajahnya merah padam. Dibawah guyuran air hujan kamar mandi, ada seorang gadis cantik yang melucuti pakaiannya satu persatu. Penutup bukit itu berwarna merah darah dengan renda bunga yang memikat, terlihat sangat indah dipadu dengan kulit seputih salju gadis itu. Bahkan gerakannya terlihat sangat erotis dimata Bastian. Napasnya kemudian menjadi berat dan tubuhnya berubah sedikit demi sedikit. Ia berpaling dari peri air itu. Namun tidak tahan untuk kembali menikmati pemandangan paling berbahaya di depannya. Ia melirik sekilas, ketika matanya menangkap Ri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN