Ia mencondongkan tubuh sedikit dan bertanya pada Maudy. “Apa kamu punya permen cabai?” Maudy menggeleng. Ia merasa sedikit kesal. Seharusnya dia membuat beberapa persiapan jika ada kemungkinan terburuk. Namun pesta belum selesai, tubuhnya sudah merasa tidak nyaman. Ia merasa sedikit mengantuk. “Teman-teman. Aku akan pulang duluan. Badanku sedikit tidak nyaman.” Risya bangkit untuk pamit namun tubuhnya tiba-tiba terhuyung hampir jatuh. Maudy bergegas membantunya. “Kamu tidak bisa pulang sendiri. Biar aku yang mengantarmu.” Ujar Maudy sedikit khawatir. Risya mengangguk sementara kesadarannya mulai kabur. Melihat itu Andrew segera bangkit dan menahannya. "Biar aku saja." "Tidak, dia berpesan agar aku membantunya pulang." Maudy bersikeras. Ia bisa tahu sekilas bahwa Andrew punya niat