“Tidak ada seorang pun yang boleh menjenguk Clara! Biarkan saja ia sendirian untuk menjalani hukumannya!” Tegas Tabah dengan mata yang menyorot dingin. “Bapak tidak bisa begitu! Bagaimana, kalau orang tua Clara menanyakan kabarnya? Apa yang harus saya katakan?” ucap Rini dengan suara lemah. “Apakah pendengaranmu kurang baik? Aku tidak akan mengijinkan Clara keluar dari tempat ia untuk sementara ini ditahan! Tidak kau, tidak pula orang tuanya, atau siapapun juga yang bisa membebaskan Clara tanpa seijin dariku!” Bentak Tabah dengan suara nyaring. Tubuh Rini langsung menciut mendengar nada suara Tabah yang menggelegar. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya, kemudian berbalik menuju arah rumahnya. Tabah melanjutkan langkahnya kembali menuju rumah tempat ia tinggal sementara. Langkah kakinya