“Apa maksudmu berkata, seperti itu? Aku tidak mengubah data apapu juga dari data yang harus kuketik ketika itu!” sahut Clara tak kalah berang. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata Clara. Ia sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi dan mengapa sampai Tabah menuduhnya, seperti itu. Ditariknya tangan Tabah yang memegang pundaknya dengan kasar. “Tolong lepaskan, Tabah! Aku tidak mengerti mengapa kau berkata, seperti itu!” Sontak saja mata Tabah melotot dan tanpa sadar tangannya melayang menampar pipi Clara dengan keras, sehingga menimbulkan bunyi yang nnyaring. “Kau tidak tahu, hah! Pandai sekali kau bersandiwara. Kau sudah membuat kerugian materil dan juga kau hampir membuat orang lain terbunuh, karena apa yang kau lakukan!” Bentak Tabah dengan mata yang menyala-nyala, karena ama