“Argh! Sialan, kamu Tabah!” Clara terpukau dengan tatapan mata Tabah yang serasa menghipnotisnya. Ia hanya bisa diam menerima apa yang dilakukan Tabah. Sopir pribadi Tabah melirik, melalui kaca spion, sambil dalam hatinya mengumpat. ‘Sialan, si Bos! Masa mau bermesraan dalam mobil, bagaimana, kalau aku juga jadi kepengen?’ Mobil berhenti secara mendadak membuat Clara dan Tabah menjadi terkejut. Clara dengan cepat kembali ke tempatnya duduk, sambil merapikan roknya yang sedikit naik ke atas. “Sialan, Pak! Kenapa merem mendadak? Apa kamu mau saya pecat?” Bentak Tabah. “Maaf, Pak! Tadi saya menghindari menabrak anjing yang tiba-tiba saja menyeberang!” sahut sopir pribadi Tabah dengan nada suara gugup. Tabah mendengus mendengarnya. Diperingatkannya sopirnya itu untuk tidak melakukannya la