Dua bab sebelumnya merupakan Pov penulis, agar pembaca mengetahui sisi dari tokoh lainnya juga. Selanjutnya kembali ke tokoh utama, Amanda. Keesokan harinya. Aku menyiapkan sarapan untuk kami bertiga. Sarapan yang aku buat sendiri untuk kedua pria yang sangat aku cintai. Kehamilanku yang kedua ini sama sekali tak menghalangi aktivitasku. Aku tak merasa mual seperti saat hamil Pasya dulu. Hanya sesekali mual kalau diri ini terasa lapar. Oleh karenanya, aku tak membiarkan rasa lapar menderaku. Akibatnya, aku merasa kalau berat badanku naik meskipun aku tak tahu berapa kenaikannya, karena aku tak berani timbang badan. Bulan depan saja kalau periksa kehamilan lagi. Di saat aku sedang sibuk menyiapkan sarapan, tiba-tiba suamiku memeluk diri ini dari belakang. “Aromanya enak sekali sih, Mand