Animal Sanctuary

966 Kata
Sesampainya di rumah Fay hari sudah siang, Michael mengajak kakek untuk makan di katering nya tante Sheila "Mohon maaf ya kek, cuma bisa ngajak ke sini" "Wah wah jangan begitu. Katering ini jauh lebih enak dibanding makanan di rumah kakek...Soalnya di sini rame, semua makanan jadinya enak hehehe" kakek terkekeh, tapi bagi orang yang berada di tempat katering itu, semua ucapan kakek menimbulkan rasa simpati mendalam. "Wah syukur kalau cocok makanannya kek, kalau senggang main ke sini aja." Sheila berkata sambil menepuk pundak pak Min yang menyupiri kakek tadi. "Eh, iya bu. Nanti kalau kakek mau ke sini, saya bisa antarkan." "Ini rahasia kita ya Min, jangan bilang sama Nana." "Baik pak, tapi..." "Tenang aja, Nana juga kan gak pernah di rumah." "Baik pak." Selesai makan mereka berjalan ke tanah lapang yang ditunjuk oleh Fay, kakek menepuk pundak Michael untuk menanyakan mengenai tanah tersebut "Nak Michael, ini tanah siapa? Fay bilang di sini akan berdiri animal sanctuary, benar begitu?" "Betul, pak. Tempat ini adalah tanah CSR pabrik sepatu yang didirikan di desa ini. Di sebelah sana sudah kami gunakan untuk mendirikan sekolah untuk para petani, selain membaca dan menulis, kami juga mengajarkan cara bercocok tanam agar hasil panen melimpah. Setiap hari sepulang sekolah anak - anak dari pekerja pabrik dan para petani main di sini, jadi kami pikir lebih baik jika kita buatkan kegiatan positif. Kebetulan ada shelter kenalan kami yang sedang kesulitan mencari tempat karena sewa tempat mereka berakhir sebentar lagi dan mereka tidak ada biaya untuk sewa." "Bagus itu...Untuk pendanaannya nanti bagaimana nak?" "Sebagian dari donasi ke shelter dan swadaya dari kami pak, kami berharap hasil panen dan peternakan di sini bisa meringankan biaya operasi shelter nanti." "Wah, apakah gak berat begitu nak?" "Pasti berat pak, cuma waktu Fay memungut kucing yang dibuang dari air terjun anak - anak telaten sekali merawatnya. Jadi kami rasa membuka animal sanctuary merupakan kegiatan positif untuk anak - anak di waktu luang mereka." "Masukkan saya jadi donatur tetap ya nak." "Wah pak terima kasih banyak. Fay sini..." "Kenapa yah?" "Kakek mau bantuin shelter kita." Fay melompat kegirangan " Makasi kakek.. makasi kakek..." Kakek yang melihat tingkah Fay merasa terhibur dan tertawa dengan riang." Kira - kira 1 Jam kakek berada di desa Fay, sebelum pak Min mengajaknya untuk kembali ke rumah khawatir nanti Non Putrinya nyariin. Walaupun rasanya enggan untuk kembali ke rumahnya yang sepi itu, kakek tidak ingin membuat pak Min kesusahan jadi dia pulang sambil berjanji untuk kembali lagi beberapa waktu. Keesokan harinya, team shelter datang. Mereka rapat dengan pengurus desa dan menunjukkan denah bangunan mereka dahulu, kemudian mereka bersama - sama menghitung biaya untuk pembangunan shelter kembali, mereka juga sebelumnya sudah memilah - milah peralatan dan perabotan yang bisa mereka bawa untuk mengurangi biaya. Rapat itu berlangsung dari pagi sampai kira - kira sore hari dan mereka memutuskan untuk mulai membangun shelter 2 hari lagi, semakin cepat semakin baik karena sewa tempat mereka sudah hampir habis. 2 hari kemudian alat berat mulai didatangkan untuk meratakan tanah untuk tempat pembangunan shelter, beberapa pemuda yang meluangkan waktu mereka untuk membantu pembanguna shelter berkumpul. Mereka mulai dengan membangun pagar pembatas. Fay yang melihat keramaian tersebut dengan gembira mengajak Nicholas untuk pergi ke sana "Ayo kita bantu Nic!" "Fay kata paman tidak boleh dekat - dekat dengan alat berat, bahaya!" "Gak papa Nic ayolah makin banyak tangan yang bantu makin cepat selesai nanti!" Fay segera berlari meninggalkan Nicholas yang ingin mencegahnya. "Fay tunggu... tunggu..." Michael yang sudah menduga akan hal ini jadi dia sudah mempersiapkan "proyek" yang akan dikerjakan bersama - sama dengan anak - anak. "Fay sini bantu ayah, kamu liat pohon itu?" "Iya yah, kenapa?" "Kita mau buat rumah pohon di situ, nanti kalian bisa main di sana sambil membantu mengawasi shelter." "Rumah pohon!! Ayah...ayah...aku seneng banget!" Fay melompat - lompat kegirangan sambil mengelilingi ayahnya. Michael menggendong putri satu - satunya itu sambil berputar - putar dan tertawa bersama - sama, sudah lama rasanya kami berdua bisa tertawa seperti ini, Linda kamu tenang saja di sana ya...Kami baik - baik saja di sini. Proses pembangunan shelter berlangsung lebih awal dari jadwal, banyak bantuan yang datang baik dari para pemuda maupun orang - orang tua di desa, mereka mengerti akan manfaat shelter itu. Beberapa dokter hewan yang dihubungi juga sudah bersedia membantu, hal ini nantinya juga bisa membantu para peternak di desa merawat hewan - hewan ternaknya. Pada hari ke 3 setelah shelter diisi dengan perabotan yang diperlukan, hewan - hewan mulai dipindahkan. Ketika pertama kali dilepaskan di shelter itu, sebagian hewan ragu - ragu untuk melangkah sampai akhirnya mereka melihat Lucky "Penghuni Pertama" berlari - larian bersama Fay dan anak - anak lainnya. "Wah wah lucu - lucunya...Halo nama aku Fay, ini Lucky nanti kita main bersama ya" Fay mencoba bercakap - cakap dengan anjing, kucing dan monyet penghuni shelter itu. "Fay, ini namanya bon bon, itu hoki, itu casper, itu jaycee, itu petor di sana lagi..." ujar kak Mira salah satu pengurus shelter ini. "Gigit gak, kak? Nyakar? Galak gak kak?" anak - anak lain mulai ikut nimbrung di depan penghuni shelter. "Gak kok, pegangnya pelan - pelan kayak gini, terus harus dari depan jangan dari belakang nanti mereka kaget terus nyakar atau gigit." Ketika anak - anak sudah mulai memberanikan dirinya, hewan - hewan di shelter sepertinya mengerti kalau anak - anak ini bukanlah ancaman. Mereka mulai maju untuk meminta belaian dari anak - anak yang menatap mereka dengan kagum. Hewan - hewan di shelter ini memang di rawat dengan baik, walaupun ada beberapa yang mengalami cacat permanen karena ulah manusia tidak bertanggung jawab, mereka tetap terlihat hangat dan anggun. "Lucky sini sini...ayo kita main." Fay mengajak Lucky untuk bermain kejar - kejaran dengan dengan teman - teman baru mereka. Perkenalan yang canggung hanya berlangsung 5 menit saja, mereka berlarian kesana kemari dengan gembira.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN