Di kejauhan sana, tepatnya di area koridor senior, Aysa melihat kakak seniornya, Pepen yang tengah melangkah gontai sendirian. Setelah sekian lama, akhirnya Aysa menemukan pria itu. Aysa berlari mengejar Pepen. Sialnya, pria itu menoleh ke arahnya sebelum ia sampai pada tujuan. Pepen yang menyadari akan mendapat interogasi, secepatnya menghindar, menyelinap entah kemana. Aysa celingukan mencari ke sana kemari, menoleh ke kiri kanan, tapi batang hidung Pepen tidak kelihatan. Justru yang tampak olehnya kini sekelompok cowok sedang duduk berkumpul. Tertawa cekikikan. Mereka menatap ke arah Aysa, lalu menunjukkan tatapan menggoda, berakhir dengan siulan dan panggilan yang juga bernada menggoda. Cepat-cepat Aysa memalingkan pandangan dan berlalu pergi. Meninggalkan gedung kampus, berjalan di