Pagi itu Aysa masih terbaring di kasur, padahal sudah setengah jam berlalu sejak ia membuka mata. Rasanya ia tidak bersemangat untuk bangkit dari tempat tidur. Satu-satunya alasannya malas bergerak karena penyemangatnya sudah tidak lagi ada di rumah itu. Ya, Azka sudah pergi dijemput ke rumah pria itu. Mana mungkin Aysa merasa bersemangat lagi sementara Azka malah pergi disaat sedang sayang-sayangnya. Seharusnya ia masih bisa bertemu Azka saat bangun tidur dnegan alasan mengantar makanan ke anak kos, tapi hari ini ia tidak akan mungkin bisa bertemu pria itu lagi. Aysa bangkit duduk, rambutnya acak-acakan, duduk bersila dengan pandangan menatap ke arah dinding, sudah tidak ada lagi foto Azka yang dicoret-coret di sana. kenapa ia jadi lemas saat Azka meninggalkan rumahnya? Sedang a