Sena mondar-mandir dengan gelisah, ia harus mencari cara agar Richard jijik padanya dan menjauh dengan sendirinya. Beberapa kali ia merutuki hari sial ini, bagaimana bisa ia menolak lamaran Richard pastilah dia sangat marah dan bisa-bisa Richard menghancurkan hidupnya kalau ia menolak untuk menikah dengan pria itu. Sena tahu betul bahwa Richard bukanlah orang sembarangan yang membiarkan orang pergi begitu saja jika sudah menghancurkan rumah tangganya. “Aku harus bebas dari jeratan si tua bangka itu,” gerutu Sena sambil merebahkan tubuhnya di sofa yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa pria yang seusia papanya itu sangatlah menginginkannya menjadi istri sah, andai saja Richard tahu bahwa Sena hanya mempermainkan dirinya pastilah Richard tidak a