Kaflin mendesah merasakan tubuhnya terasa remuk, dia menggerak-gerakan kaki sampai terdengar bunyi otot-otot bersamaan mata yang terbuka. Tersadar jika semalam ia kacau saat menonton rekaman Shenna yang masih tersimpan baik. Tak ada satu pun fail kenangan yang terhapus. Satu-satunya pelipur kerinduan yang bisa Kaflin lakukan adalah memutar semua itu. Dia mendesah bersamaan merasakan selimut yang membungkus tubuh. Kaflin menunduk, menemukan kain tebal tapi halus berwarna abu-abu. Belum sadar bila Ami yang mengambil dari dalam kamar yang ada di atas. Dia duduk membuat selimutnya bergumul di pangkuan. Mengerakkan tangan ke atas demi mengusir pegal. Tidur di atas permadani pasti buat tubuhnya protes. Kaflin merasakan tak nyaman akibat minum bir semalam. Rindu yang mencekik terhadap Shenna se