“Rey bangunnnn … bangunnn Rey …” teriak David didekat telingaku. Seketika mataku langsung terbelalak mendengar jeritan makhluk satu ini. “Wal bantuin aku nah,” pinta David langsung menodongku tanpa melihat kondisiku yang baru terperanjat karena jeritannya yang membuat telingaku terasa mau meledak. “Hoahhhmmmm … aduh Vid, kimanya kam nih, kada tau orang lagi guring apa?!” umpatan dengan logat khas Kalimantan ku begitu fasih keluarnya. Sementara yang dimaki tetap saja melanjutkan nyerocosnya tanpa melihat reaksiku yang lagi kesal. Aku paling kesal jika ada yang mengganggu kenikmatan rezekiku (tidur). Siapapun yang berani merenggutnya pasti akan terima azab dariku berupa cacian. Semua teman-teman pasti tahu akan hal itu. Kecuali sahabatku yang satu ini, si koplak David. “Bantuin aku nah wal