Minggu, 5 April 2020. Hari kami membuat janji untuk bertemu dengan abangku, sebut saja namanya Pak Ari. “Ok Pak, Insya Allah ba’da Isya ulun dengan laki ulun kesana.” Balas Ati ke WA ku. Setibanya di rumah Pak Ari, langsung ku tanyakan pada Ati “Ti, si Kai masih ngikut aku kah?”. “Iya, tu sidin (beliau) di belakang Pian.” Sahut Ati sembari turun dari motornya. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, lumayan lewat dari jam yang kami janjikan. Rupanya suami Ati yang masih bekerja jadi mereka pun agak telat. Singkat cerita Ati pun berkenalan dengan Pak Ari, tak lupa sang suami Ati pun ikut memperkenalkan diri. Selang berapa menit kemudian brolan mulai memasuki soal dunia gaib. Ati terlihat mulai tidak tenang. Beberapa kali ia terlihat menyeka peluh di wajahnya dengan tissue. Sementara Pak