"그러나 여전히 내 아이들이 보는 것은 시도합니다. 그들이 Drakor와 K-POP을 너무 칭찬할 때,
geuleona yeojeonhi nae aideul-i boneun geos-eun sidohabnida. geudeul-i Drakorwa K-POPeul neomu chingchanhal ttae," keluh Tono dengan tersenyum kecut.
(Tapi tetap coba apa yang dilihat anak-anak saya. Ketika mereka sangat memuji Drakor dan K-pop,)
"인내 Tono, 인내 Tono 해야 합니다. 김석진의 말이 사실이다 모든 일에는 때가 있다
innae Tono, innae Tono haeya habnida. gimseogjin-ui mal-i sasil-ida modeun il-eneun ttaega issda," ucapku dengan tersenyum.
(Sabar Tono, kamu butuh kesabaran Tono. Apa yang dikatakan Kim Seok-jin itu benar. Segala sesuatu ada waktunya.)
"네, 저는 인내심을 갖고 확고하게 할 것입니다. 제 아이들이 Drakor와 K-POP에 너무 중독되지 않았으면 합니다. 똑똑하고 성과가 있기를 바라며,
ne, jeoneun innaesim-eul gajgo hwaggohage hal geos-ibnida. je aideul-i Drakorwa K-POPe neomu jungdogdoeji anh-ass-eumyeon habnida. ttogttoghago seong-gwaga issgileul balamyeo," ungkapku dengan tersenyum.
(Iya aku akan sabar dan tabah, semoga saja anak-anak aku tidak terlalu kecanduan Drakor dan K-POP. Aku berharap mereka pandai dan memiliki prestasi,)
Tidak terasa sudah larut sekali, aku sangat mengantuk. Aku berpamitan kepada Tono dan Kim Soek Jin.
"형 나 너무 졸려, 나 먼저 자러 갈게, 알았어 형. 너무 졸려요 형.
hyeong na neomu jollyeo, na meonjeo jaleo galge, al-ass-eo hyeong. neomu jollyeoyo hyeong." ucapku dengan tersenyum menatap Kim Soek Jin dan Tono.
(Bro saya mengantuk sekali, saya pamit tidur dulu iya bro. Saya sangat mengantuk bro,)
"좋아, 좋은 꿈 꾸세요. 아아, 아내 티아라의 임신을 축하하는 것을 깜빡했네.
joh-a, joh-eun kkum kkuseyo. aa, anae tialaui imsin-eul chughahaneun geos-eul kkamppaghaessne." ucap Kim Soek Jin dengan tersenyum.
(Baik Bro, mimpi yang indah. Oia aku lupa memberikan selamat mengenai kehamilan istrimu Tiara,)
"알았어 형, 고마워 형. 나는 당신과 Nadira가 잘 지내기를 바랍니다.
al-ass-eo hyeong, gomawo hyeong. naneun dangsingwa Nadiraga jal jinaegileul balabnida." ucapku dengan tersenyum.
(Ok bro, terima kasih Bro. Semoga kau dan Nadira berjodoh,)
"아멘 형, 바라건대 형. 행운을 빕니다,
amen hyeong, balageondae hyeong. haeng-un-eul bibnida," ucap Kim Soek Jin dengan tersenyum.
(Amien bro, semoga saja bro. Semoga saja berjodoh,)
"좋은 밤 형님 좋은 꿈 꾸세요 형님. 나는 당신에게 달콤한 꿈을 기원합니다,
joh-eun bam hyeongnim joh-eun kkum kkuseyo hyeongnim. naneun dangsin-ege dalkomhan kkum-eul giwonhabnida," ucap Tono dengan menimpali.
(Selamat malam bro, semoga mimpi indah iya bro. Aku doakan semoga kau mimpi indah,)
Aku akhirnya memasuki kamarku, aku segera tertidur. Setibanya di kamarku aku segera tidur dengan nyenyak. Besok aku harus terbangun pagi sekali, soalnya besok ada Bapak Panglima dan Bapak KASAL yang berkunjung.
Besok pagi, aku juga harus mengadakan turnamen, aku harus mengadakan turnamen bola. Jika aku menang, aku akan menjadi juaranya. Aku harus menjadi juara dari setiap juara.
Aku harus menjadi juaranya, aku teringat pepatah. Untuk menjadi pemenang di setiap tantangan, jadilah pemenang di setiap tantangan.
Aku harus menjadi juaranya, aku mrmiliki kesalahan. Hanya karena aku salah menyebut nomor seri istri pertamaku.
"Tu es tellement stupide, Adrian, depuis combien de temps es-tu soldat des TNI ? Le moment de dire que le numéro de série de votre première femme est faux," ucap Komandan peletonku dengan ketegasan.
(Kau bodoh sekali, Adrian kau sudah berapa lama menjadi prajurit TNI? Masa nyebut nomor seri istri pertamamu saja salah,)
"Prêt à vous tromper Commandant, pardonnez-moi Commandant. Je me suis trompé Commandant," ucapku dengan menundukan wajahku.
(Siap salah Komandan, maafkan saya Komandan. Saya salah Komandan,)
"Par ta faute, tu as été condamné à prendre une douche avec un bloc de glace. Vous allez bien, n'est-ce pas ?" ucap Komandanku dengan ketegasan yang sangat tinggi.
(Sebagai kesalahanmu, kamu di hukum mandi dengan balok es. Kamu nggak apa-apa kan,)
Mau nggakau, aku harus terima hukuman yang Komandanku berikan. Dengan terpaksa aku harus mandi dengan balok es. Walau pun sangat dingin. Seperti tertusuk jarum yang membuat sekujur tubuhku sakit.
Ayo Adrian! Kau adalah prajurit. Kau tidak boleh lemah, kau harus kuat dan tetap semangat.
Aku tidak boleh pingsan, setelah selesai aku akan segera beristirahat. Tetapi sayangnya aku tumbang juga, aku pingsan. Untungnya ada sahabatku Tono yang menolongku.
"Ya ampun bro, wajahmu pucat. Kau lemah sekali. Aku rasa, sebaiknya kau di rumah sakit saja. Kamu harus perawatan dulu selama tiga hari di rumah sakit," ucap Tono dengan tersenyum.
"Aku kuat kok bro, aku nggak mau sakit. Aku harus kuat, aku harus bangkit tidak boleh lemah. Aku adalah seorang Prajurit TNI tidak boleh lemah," ucapku dengan tersenyum.
"Yasudah bro, kau istirahatlah bro. Aku akan menunggumu hingga kau sembuh dan dapat kembali beraktifitas," ucapku Tono dengan tersenyum.
"Ok bro, thanks iya. Kau memng sahabat terbaikku," ucapku dengan tersenyum.
Aku sangat capek, aku sangat letih. Aku sangat lelah hari ini. Untungnya aku memiliki sahabat seperti Tono yang baik hati dan selalu menolongku di saat susah. Aku jadi senang memiliki sahabat seperti Tono.
Tono sahabat baik, yang aku miliki. Aku kini sedang berlatih Voly bersama rekan sejawatku di TNI. Aku harus berusaha keras berjuang, tetap semangat dan pantang menyerah.
Aku harus semangat empat lima, harus semangat membara dan jangan khawatir dan risau.
Aku harus juara Voly, karena hadiahnya lumayan dapat uang lima ratus juta rupiah. Aku akhirnya menjadi pemenangnya, menjadi pemenang dari keahlihan yang aku miliki.
Uang lima ratus juta, aku bagi secara adil dan merata. Karena kami harus tetap adil, tidak boleh curang dalam pembagiannya.
Bersambung.