Tiara bermimpi ada mas di kepalalaku, aku mengenakan makhota emas katanya.
"자기야 왜 꿈을 꾸니?
jagiya wae kkum-eul kkuni?" tanya Tiara kepadaku.
(Sayang kamu kenapa melamun?)
"*はあなたの*を*の*に**しようとしています、
Watashi wa anata no yume o watashi no tsuma ni kaishaku shiyou to shite imasu," ungkapku dengan tersenyum.
(Aku sedang mencoba mengartikan mimpi kamu istriku,)
"それからあなたはそれを*の*と**することができましたか?
Sorekara anata wa sore o watashi no otto to kaishaku suru koto ga dekimashita ka?" tanya istriku dengan tersenyum.
(Terus kau berhasil mengartikannya suamiku?)
"*は*の*を**することに**していません、*の*する*、*はまだそれを**しようとしています。あなたの*が*にとって*いニュースになりますように、
Watashi wa watashinoyume o kaishaku suru koto ni seikō shite imasen, watashi no aisuruhito, watashi wa mada sore o kaishaku shiyou to shite imasu. Anata no yume ga watashi ni totte yoi nyūsu ni narimasu yō ni," jawabku dengan tersenyum.
(Belum berhasil aku mengartikan mimpiku sayang, aku masih mencoba mengartikannya. Semoga mimpimu adalah kabar baik untukku,)
Kawanku Iwan, menghampiriku aku di suruh menghadap. Aku sempat kebingungan, apakah aku melalukan kesalahan?
Aku melangkahkan kakiku, memasuki ruangan Bapak Panglima.
"Selamat siang Komandan!" sapaku dengan memberikan penghormatan kepada beliau.
"Siang Adrian, silahkan kamu duduk!" titah Komandan dengan tersenyum.
Aku akhirnya duduk, dengan menghadap komandanku.
"Dua hari lagi, kamu akan di lantik menjadi Komandan Batalion Marinir Yonif 01 di Surabaya. Jadi kamu akan menghadap Bapak presiden dulu. Baru kamu terbang ke Surabaya," ungkap Bapak panglima dengan tersenyum.
Aku merasa mimpi, apakah aku mampu menjadi Komandan Batalion nantinya?
Aku yakin mampu, aku pasti mampu dan sanggup menjadi Komandan Batalion.
"Terima kasih Komandan," ucapku dengan tersenyum.
Putriku Debora dan Lucas sepulang aku kerja, merayakannya bersama aku. Dengan menonton dan makan malam di restoran mewah.
"*しい、*はとても*せです、パパは**しました。パパは*****になりました。それは*のようです、パパおめでとうございます。パパがいつも**することを*っています。
Tanoshī, watashi wa totemo shiawasedesu, papa wa shōshin shimashita. Papa wa dai taishirei-kan ni narimashita. Sore wa yume no yōdesu, papa omedetōgozaimasu. Papa ga itsumo seikō suru koto o negatte imasu." ucap putriku dengan tersenyum.
(Asyik aku senang banget, Papa naik pangkat. Papa menjadi Komandan Batalion. Ini seperti mimpi, selamat iya Papa. Semoga Papa selalu sukses selalu,)
"**なる*のアミエン、パパもとても*せです。パパはそんなに*く**することを**していなかった、
Shin'ainaru musume no amien, papa mo totemo shiawasedesu. Papa wa son'nani hayaku shōshin suru koto o kitai shite inakatta," ungkapku dengan kebahagian yang tiada tara.
(Amien putriku sayang, Papa juga sangat bahagia. Papa nggak nyangka akan naik pangkat secepat ini,)
"これはすべて、パパが**に**があり、パパが**に*くて**らしいからです。*はパパをとても*りに*っています、
Kore wa subete, papa ga hijō ni kachi ga ari, papa ga hijō ni kashikokute subarashīkaradesu. Watashi wa papa o totemo hokori ni omotte imasu," puji Debora dengan memelukku.
(Ini semua karena Papa sangat layak, Papa sangat pandai dan hebat. Aku sangat bangga kepada Papa,)
"パパはいつスラバヤに**されましたか?
Papa wa itsu Surabaya ni haizoku sa remashita ka?" tanya Debora dengan tersenyum.
(Papa kapan di tugaskan ke Surabaya?)
"パパは***に**した*、スラバヤに**され、パパは**しの**の**を*えました。そうして*めて、パパは**のスラバヤに*り*てられます。
Papa wa daitōryō ni shūnin shita nochi, Surabaya ni haizoku sa re, papa wa hikkoshi no shorui no sewa o oemashita. Sōshite hajimete, papa wa musuko no Surabaya ni wariate raremasu." jawabku dengan tersenyum.
(Papa di tugaskan di Surabaya setelah papa di lantik oleh Bapak presiden, Papa selesai mengurus surat-surat pindah. Baru Papa bisa di tugasksan di Surabaya nak,)
"はいパパ、*はとても*せでとても*せなパパです。**では*い*せないように、
Hai papa, watashi wa totemo shiawasede totemo shiawasena papadesu. Kotobade wa iiarawasenai yō ni," ungkap Debora dengan tersenyum.
(Iya Papa, aku sangat senang dan bahagia sekali Papa. Sehingga tak dapat di lukiskan dengan kata-kata,)
"パパはまた、すぐにあなたの**やあなたのママと**に*まることができるので、とても*せで*せです。だからパパはとても*せです、
Papa wa mata, sugu ni anata no kyōdai ya anata no mama to issho ni atsumaru koto ga dekiru node, totemo shiawasede shiawasedesu. Dakara papa wa totemo shiawasedesu," ungkapku dengan tersenyum.
(Papa juga sangat senang dan bahagia, karena sebentar lagi dapat berkumpul bersama adik-adikmu dan Mamamu. Jadi Papa sangat bahagia sekali,)
Bersambung.