Di keesokan harinya, setelah selesai mandi dan merapikan dirirnya, Zaire menatab Cermin dihadapannya dengan tatapan datar, dia mengigit biar bawahnya dan menatab tangan kanannya. Pikirannya kembali pada kejadian kemarin dimana dia bisa melihat kejadian yang akan datang hanya dengan menyenggol tangan laki laki itu. Dia berfikir kelebihannya semakin hari semakin tajam, bahkan kemarin penglihatan tentang Nando seperti benar benar nyata. "Zai udah Siap?" tanya Nando yang baru saja masuk di kamar Zaire. Zaire mengangguk sebagai jawaban, lalu dia pun mulai membawa kopernya dan batang brlanjaanya kemarin menuju keluar kamarnya bersama Nando. Sesampai di luar hotel, Zaire menghirup udara segar di kota ini, dia tersenyum bersyukur masih bisa menghirup udara segar di pagi hari ini. Sedangkan Nando