Begitu dokter berkerudung hitam keluar dari kamar Madam Aisha, Siti segera memasuki ruangan Madam Aisha dengan ekspresi datar. Berpura-pura tidak terjadi apa pun. Dia hanya tersenyum melihat Madam Aisha dan berkata, "Maaf, saya hendak mengambil tas milik Madam Marwa." Madam Aisha yang matanya masih sembab, berpura-pura mengantuk agar mata beliau yang merah dan air mata yang mengalir tampak seperti hasil dari rasa kantuknya yang berlebihan. Andai saja beliau tahu bahwa Siti mengetahui semuanya. Kenyataan ini membuat Siti merasa tidak enak. "Wah, pasti Madam Marwa sangat malu. Segeralah kembali ke kafe agar tidak terjadi masalah," jawab Madam Aisha. Seandainya Siti tidak tahu apa yang terjadi di kamar ini beberapa menit yang lalu, pastilah dia akan merasa ucapan Madam Aisha tulus. Namun,