Siti telah sampai di depan Qasr Fadi, tempat di mana seharusnya dia berada. Hari sudah sore ketika dia menurunkan kakinya dari limo yang mengantarnya pulang ke kediaman tuannya. Para penjaga menyambut kedatangan Siti dengan tatapan heran karena pakaian mewah yang dikenakan gadis itu. Mereka mengusap mata berkali-kali karena tak percaya apa yang mereka lihat saat ini. "Bukankah tadi malam dia dibawa ke kantor polisi?" "Mengapa dia pulang naik limo dan berpakaian mewah?" "Tunggu, lihatlah nomor kendaraannya!" "Itu ... bukankah itu limo keluarga kerajaan?" Seperti yang diduga sebelumnya, para penjaga sudah mulai bergunjing tentang Siti. Entah apa selanjutnya, dia benar-benar tidak ingin mendengarnya lagi. Siti masuk ke rumah tuannya dalam keadaan menahan malu oleh tatapan heran para