BAGIAN 7

1810 Kata

Noir POV “Aku sudah mengatakannya berkali-kali, kalau aku hanya membela diri. Tunanganmu yang menyerangku lebih dulu!” teriakku pada Kenan. Marah karena dia menyalahkanku atas apa yang Fanette perbuat. Tangan dan perutku berlubang akibat tingkah gilanya itu dan Kenan malah menyalahkanku karena mencekiknya. Itu pembelaan diri, aku tidak bersalah. Mau kuulangi berapa kali baru dia mau percaya? Beruntung gunting itu tak terlalu besar, jadi lubangnya juga kecil dan tak terlalu dalam. Kalau saja yang dia pakai adalah sebuah pisau, mungkin aku sudah sekarat saat ini. Kenan memang buta, selalu saja tak bisa membaca situasi. Aku tak setolol itu, sampai melukai seseorang di rumahku sendiri. “Fanette tak akan melukaimu tanpa sebab, sebaiknya kau jujur padaku Noir. Apa yang kaulakukan padanya!” It

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN