“Hallo…” … Ayra, pandangan matanya masih terus melihat Dyrga yang kembali berjalan menuju mansion tanpa permisi apapun pada mereka. ‘Apa dia selalu sibuk seperti itu ?’ Bathin Ayra seraya bertanya dalam hatinya. Pandangan matanya yang masih berfokus pada Dyrga, hingga pria bertubuh atletis itu hilang dari pandangannya. Dan tanpa dia sadari, pasang mata yang ada disana memperhatikannya sedari tadi. Suara seseorang membuyarkan lamunannya. “Sayang…” Sapa seorang lansia yang tengah duduk di kursi rodanya. Dia tersenyum melihat Ayra. Ayra terkesiap, dan memegang kedua tangan lansia yang akrab disapa Syarifah. “Eh, iya Grandma.” Ucap Ayra tersenyum kecut dan melirik ke arah yang lain, yang juga ikut tersenyum melihatnya. Semua