30

1217 Kata
Kelompok pencuri yang menjuluki diri mereka Ular dari langit tengah berlari, tempat mereka di kepung oleh para militer kekaisaran. Tak ada pilihan lain, selain melarikan diri. Mereka berpencar masing-masing, untuk mengecoh para militer kekaisaran. Saat itulah Masamune yang ikut bergabung dalam pelarian dari kelompoknya di kepung satu kelompok militer kekaisaran wilayah yang di ketuai Bunshi, bernama Akaruchi. Melihat hal itu Masamune hampir saja mengeluarkan pedangnya dari sarung, namun ia lebih dulu tertodong oleh pedang Akaruchi. Ia di bawa militer kekaisaran masuk kedalam penjara yang ada di wilayah Ikibuchi. Sejak malam itu hingga beberapa malam sebelum pengadilan Masamune berada di sana. Berita itu menyebar keseluruh negeri, seorang ronin dan anggota pencuri terlatih tertangkap. Bahkan Bibi Yumi juga mendengar hal itu, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi. Inoshuke dan Shatoru menawarkan diri untuk melihat Masamune, tapi Bibi Yumi menolak dengan alasan ia tak ingin merasa benar-benar kehilangan Masamune. Sejak anak itu pergi hingga hari ini Bibi Yumi sudah merasa kehilangan. Sementara itu Masamune masih dalam penjara, kedua tangannya di kekang sepotong kayu yang membuatnya tak bisa melakukan apapun. "Keluar!" Seru seorang militer kekaisaran pada Masamune yang berada di dalam penjara. Mendengar hal itu Masamune bangkit dari duduknya, tangannya memang terkekang tapi kakinya tidak. Ia berjalan perlahan, sesekali militer kekaisaran mendorong tubuh Masamune saat berhenti di tengah lorong karena kakinya masih merasakan keram dan nyeri akibat terlalu banyak duduk sudah satu hari satu malam. Tak berapa lama Masamune sampai di lapangan tempat Daimyo wilayah Ikibuchi. Tubuh Masamune kemudian di ikat di sebuah kayu berpalang setelah sebelumnya ikatan tangannya di lepas. Sedang Kakinya masih di biarkan terbuka. Di bawah sorot cahaya bulan purnama, Masamune menengadahkan wajahnya. Ia tak peduli apapun yang terjadi meskipun harus di adili saat ini. "Dimana kelompokmu?!" teriak seorang Militer kekaisaran menanyai Masamune. Masamune terdiam mendengar pertanyaan itu, mulutnya serasa di jahit untuk tak bicara lagi. "Jawab!" teriak militer kekaisaran lain. Lalu banyak pertanyaan lain, seperti di mana kelompoknya, siapa ketua kelomponya, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Sayangnya, Masamune tetap tak menjawab. Tak ada pilihan lain untuk membuka mulut Masamune, tubuhnya di cambuk dan di pukul sekeras mungkin hingga darah segar mulai menetes dan terus menetes dari tubuh Masamune. Teriakan Masamune mulai menggema, memenuhi halaman depan sang Daimyo. Raungan kesakitan itu bersahut-sahutan dengan suara anjing hutan, meski begitu Masamune tak ingin menjawab semua pertanyaan. "Kami masih bisa membuatmu kesakitan hingga pagi, jika sampai kau tak menjawab," ujar sebuah suara. Masamune menengadahkan wajahnya menatap pemilik suara itu. "Aku Akaruchi Hasegawa, Ketua Bunshi Ikibuchi sekaligus militer kekaisaran tingkat tiga." Masamune mengulas senyum di ujung bibir kanannya, seolah mengejek Akaruchi. "Langsung sang tuan yang turun tangan untuk mengadili pencuri rendah ini," kata Masamune menjawab ucapan Akaruchi. "Katakan di mana kelompokmu dan apa benar Itomizu ketuamu?" tanya kembali Akaruchi. "Apa sang tuan perlu jawaban dari seorang pencuri rendahan ini," ujar Masamune yang mulai menyulut emosi Akaruchi. Dengan geram Akaruchi memegang raham bawah Masamune dengan tangan kirinya. "Masamune Ikiba. Kau mantan seorang Bunshi yang kini menjadi seorang ronin, lalu kau bergabung dengan pencuri yang sudah meresahkan penduduk di empat wilayah. Kau bukan pencuri rendahan tapi pencuri terlatih," ucap Akaruchi lalu melepaskan cengkraman tangannya pad wajah Masamune. "Tiga hari lagi kau akan di hukum mati, kecuali kau membuka mulut." Setelah itu Akaruchi meninggalkan Masamune, mau di paksa seperti apapun ia tak akan mau membuka mulutnya mungkin itu pilihannya. Tak berselang lama setelah Akaruchi pergi, hukuman Masamune masih di jalankan hingga para Militer Kekaisaran memaku mati kaki kirinya. Suara Masamune semakin kencang dan mulai nampak bising. Sampai ia kemudian tak sadarkan diri. Para militer kekaisaran melemparkan kembali tubuh Masamune kedalam penjara, membiarkan ia memikirkan apa yang terjadi. Masamune antara sadar dan tidak sadar, saat pikiran masa lalu mulai masuk kembali dalam pikirannya. Lima tahun lalu, saat ia tengah kehujanan dengan tubuh luka. Masamune berteduh begitu saja di depan teras seseorang. Ketika sang pemilik rumah yang tak lain Itomizu keluar, ia mendapati Masamune yang dalam keadaan tak baik-baik saja. "Kau mau masuk kedalam?" Itomizu menawarkan pada Masamune. Sementara Masamune hanya bisa mengikuti uluran tangan tangan Itomizu. Setelah masuk kedalam Masamune di beri bantu ganti, makan serta kehangatan. Itomizu mengetahui siapa Masamune dan bagaimana sepak terjang sejak menjadi Bunshi, tapi kini Masamune hanya seorang buronan. "Kau mau bergabung dengan kelompok Ulat dari Langit?" tawar Itomizu kembali pada Masamune. "Kau akan memberiku berapa?" tanya Masamune di sela-sela ia menikmati makannya. "Kau akan mendapatkan berapapun yang kau mau, tapi ada syaratnya," ucap Itomizu. "Apa?" "Jangan pernah membuka mulut tentang kelompok ini pada siapapun, termasuk Militer Kekaisaran dan Bunshi Wilayah." "Aku membenci mereka," kata Masamune. Ucapan itu menjadi tanda jadi mereka. Masamune bergabung dengan kelompok Ular dari Langit, berlatih bersama hingga mencuri bersama. Kelompok mereka mulai tersebar keempat wilayah, bahkan sampai wilayah lainnya. Mereka mulai meresahkan, karena bukan hanya mencuri secara diam-diam hingga merampok. Masamune mendapatkan banyak uang, ia berharap Bibi Yumi sang ibu mau menolaknya. Sayangnya, Bibi Yumi menolak pemberian itu dengan banyak alasan. Mendapat penolakan itu Masamune semakin menjadi-jadi dalam mencuri, sebagai mantan bunshi ia terlatih melakukan hal keras. *** "Apa menghukum mati Masamune adalah pilihan yang tepat?" tanya Daimyo wilayah Ikibuchi pada Akaeuchi. "Tak ada pilihan lagi, Tuan. Masamune tak mau membuka suaranya dengan mudah," jawab Akaruchi. Padahal awalnya sang Daimyo berharap Masamune bisa menjadi seorang militer kekaisaran. Kecakapan dan ketangkasannya dalam pertarungan seharusnya bisa ia gunakan untuk mengayomi rakyat. Sayangnya, Masamune memilih jalan yang salah selama ini. Dan tak ada yang bisa mencegah hal itu terjadi. "Tapi, aku tak masih khawatir. Aku masih ingin dia bergabung dengan kita," ucap sang Daimyo. Saat pembicaraan itu terjadi, seseorang mengetuk pintu ruangan lalu menggeser daun pintu itu. "Daimyo, Tuan Akaruchi, tawanan Masamune melarikan diri," ucap seseorang itu yang tak lain militer kekaisaran mengatakan tentang Masamune. "Apa?!" Seru Akaruchi. "Kerahkan prajurit untuk mencarinya, dengan banyak luka ia tak mungkin bisa pergi jauh." Setelah mengucapkan hal itu Akaruchi pergi meninggalkan ruangan Daimyo. Sementara sang Daimyo tak bisa membantu, bagaimana pun Masamune mantan seorang prajurit. Akaruchi langsung memeriksa penjara yang semalam di gunakan Masamune. Penjara itu sudah terbuka pintunya, sepertinya Masamune membukanya menggunakan besi kecil yang di masukkan kedalam lubang kunci. Dan dari darah yang sudah mengental di lantai, Akaruchi mulai berpikir bahwa Masamune sudah pergi sebelum matahari terbit beberapa jam lalu. Setelah itu Akaruchi langsung meninggalkan penjara itu, ia tahu harus pergi kemana mencari Masamune, jika tidak kerumah Itomizu pasti ke rumah ibunya. "Bagi dua regu, satu ke rumah Itomizu dan satu lagi ke Yondama. Aku akan bergantian menemui kalian," perintah Akaruchi pada para bawahannya. Kemudian mereka mengikuti apa yang di perintahkan Akaruchi. Sementara itu Masamune telah melarikan diri sejak sebelum matahari terbit. Tubuhnya masih mengalami luka, paku juga masih menancap di kaki kirinya. Sesekali darah masih menetes dari lukanya, menimbulkan bekas di tanah. Entah sudah sejauh mana ia pergi dari penjara itu, yang pasti meski dengan tubuh begitu ia masih sangat kuat untuk melangkah. Di susurinya jalan menuju hutan tebu, jika ia menggunakan perahu melewati sungai ia pasti akan cepat tertangkap karena militer kekaisaran datang melalui sungai. Masamune tak ada pilihan lain selain kembali kerumah ibunya, jika ia kembali kepada Itomizu mereka pasti akan bisa menangkapnya. Meskipun juga datang kerumah ibunya juga bukan pilihan yang tepat, karena sang ibu adalah orang yang taat hukum. Namun, Masamune yakin seperti apapun keadannya pasti sang ibu mau menerimanya kembali. Apalagi ia tahu Akaruchi tidak akan berhenti mengejarnya sampai ia tertangkap dan di hukum.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN