Jack mengitari area tribun penonton, sudah limabelas menit ia mencari-cari keberadaan gadis itu, tapi belum menemukannya. Tadi ada salah satu tim analisisnya yang berkata melihat Nika di area tribun penonton khusus penggemarnya, Jack pun segera mendatanginya. Benar saja, dilihatnya gadis itu tengah duduk di bangku tribun dengan melamun, entah apa yang terjadi dengan wanitanya. “Baby, kenapa ada di sini?” Jack selalu memanggil Nika dengan sebutan ‘baby’ yang entah kenapa terdengar manis dan cocok disematkan pada gadis itu. Nika tersentak kaget lalu refleks menolehkan kepalanya ke samping, ia mendapati Jack tepat berada di sisi kanannya, memandanginya dengan mata setajam elang tapi penuh kelembutan. “Aku hanya melihat-lihat,” tandasnya dengan nada suara yang tak bersemangat. Jack ta