Tristan menangkup punggung telapak tangan sang kekasih. Meski berkali-kali Jovanka menepisnya. "Elo salah paham ama gue." tekannya. Jovanka tak menyahut, ia justru membuang muka ke arah jendela. Terlalu sakit saat mengingat masalah yang ia hadapi. Ia tak lagi percaya dengan apa yang pemuda itu katakan. Sekali b******n akan tetap selamanya b******n. "Gue ketemu Lea, cuma mau mutusin dia aja. Nggak lebih." Jovanka yang memang pada dasarnya keras kepala tak menghiraukan ucapan Tristan. "Kita batalin aja rencana pernikahan kita." DEGG!! Tristan tak percaya Jovanka akan bicara seperti itu. Bagaikan mimpi, apa Jovanka menganggap semua ini main-main?. "Nggak! Gue nggak mau!" "Terserah elo. Gue udah muak. Gue nggak mau nyesel dikemudian hari." "Justru elo yang bakal nyesel karena bata