Sebagai putera dari orang tua yang kaya raya, tentu Andrea tidak lepas dari sikap sombong. Sebisa mungkin dia tidak sombong, tapi entah kenapa ada saja dari kelakuannya yang dianggap sombong oleh teman-temannya. Masa awal SMA adalah masa terburuk untuk Andrea. Dia mungkin anak orang kaya, memiliki hal-hal yang tidak dimiliki oleh semua teman-temannya, sayangnya segalanya tidak berjalan baik-baik saja seperti dalam film. Setiap ada kelebihan, selalu ada kelemahan yang mengikutinya. Itu semua sudah hukum alam.
Seniornya memalaknya nyaris setiap hari, teman-temannya mendekat ketika butuh sesuatu, dan Andrea hanya menerimanya karena hanya dengan itu dia bisa bersekolah dengan tenang. Ini jelas bukan kehidupan yang layak untuk Andrea. Hatinya semakin sakit dari hari ke hari, kekesalannya terus
