"Siap, Sayang?" Hiro mengecek kesiapan Navia sebelum mereka melakukan perjalanan. Seperti biasa, Navia dan Hiro harus melakukan aktivitasnya seperti biasa. Beruntung, demam Hiro cepat membaik dan tidak mengharuskan pria itu beristirahat lebih lama lagi. Navia mengangguk, gadis itu tampak sangat ceria, mungkin karena hari ini dia bisa berada dalam satu mobil lagi dengan Hiro dalam suasana romantis seperti biasa. Apa yang sudah terjadi kemarin bagaikan mimpi buruk untuk Navia, gadis itu berharap keadaan sulit seperti itu tidak akan pernah lagi menghampiri hubungannya dan juga Hiro. Sehari saja tanpa sikap manis dari lelaki di sampingnya itu, harinya terasa hampa. Navia merasa hidupnya terasa lebih indah sejak ia berada di samping pria itu. "Tunggu!" seru Navia, mengagetkan Hiro, membuat l