Agam hanya meletakkan tasnya di sofa kamarnya. Setelah itu, ia langsung meletakkan Aziel di tempat tidur. Ia pun ikut berbaring di samping Aziel. Agam mengelus lembut kepala Aziel dengan sayang. "Om kenapa sering banget sih pulangnya malam?" Tanya Aziel sambil menatap wajah Agam. "Om kerja, sayang. Biar om nanti bisa beli banyak mainan untuk Aziel." Agam mencoba untuk menjelaskan kepada Aziel kenapa ia akhir-akhir ini pulang lama. "Iya.. Tapi om Agam jadi gak ada waktu untuk Ziel. Bahkan pas om Agam ngater Aziel ke sekolah om Agam sibuk telponan sama orang. Om Agam gak mau dengerin Aziel cerita lagi." "Om minta maaf ya.. Besok-besok, om enggak akan telponan lagi pas nganter Aziel. Biar om bisa dengerin cerita Aziel." "Janji?" Aziel mulai mengeluarkan jari kelingkingnya kepada A