"Jadi mau pesan apaan, ege?" "Terserah," "Najis, gak usah sok jadi cewek lu anjirrr." "Emang gue cewek, b**o!" Arjuna melongos kasar sembari mengelus d**a berusaha sabar menghadapi ocehan Erisa sedari tadi yang tiada henti. Apalagi gadis yang menguncir rambutnya itu sama sekali tidak memberi Arjuna ruang untuk menang. Selalu kalah debat jika beradu argument di antara keduanya. "Buruan pesan b**o, itu mbak kasirnya dari tadi nungguin kita." Cerocos Arjuna masih tidak bisa diam membuat mbak kasir hanya tersenyum ramah walau mendelik kecil melihat Arjuna yang sedari tadi cengengesan menatapnya. "Terus teman lu si Erlangga itu dimana?' Erisa berdecak lirih lalu menunjuk arah toilet dengan dagunya. "Gue tunggu di meja aja ya, terserah lu deh mau pesanin gue apaan yang penting makanan," uj