Bab 43.

498 Kata

Dika memejamkan matanya karena kebangkitan SUKETI sudah membuat Sia menjadi gila, wanita itu sudah bercucuran keringat dan tak ingin berhenti sama sekali. Setidaknya jika besok Dika mendapat tatapan sinis, dia tak akan bisa melawan karena sudah terlalu lelah malam ini, itulah yang Sia pikirkan, "Ayh." Sia berteriak saat dua buah dadanya di remat oleh Dika, Pria tersebut membalikkan tubuh Sia hingga sekarang dia berada di bawah, "Aku tahu isi otakmu. kau ingin aku kesiangan besok, bukan?! melewatkan sarapan pagi agar semua orang tak tahu bahwa ada seorang ibu yang lupa tanggal lahir anaknya." Sia tersenyum, Dia mengalungkan kedua tangan ke leher Dika dan menciumnya berkali-kali, "Kok anda pintar, Tuan?!" "Cih, lagi-lagi kau merayuku." Dia tak mengoyang Sia lagi, saat ini dia mendayung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN