Passionate Love Ms. Killer's

2. Axton Remington Wilbert

“Tuan, mobil telah di persiapkan! Pagi ini anda ada perjalanan Bisnis ke Negara Indonesia. Pesawat sudah di siapkan, apakah Tuan ada keperluan lain?”. Kata seorang pria yang bernama Ken Reynold yang berprofesi sebagai Asisten pribadi Direktur.

“Baik, kita akan berangkat sekarang. Siapkan semua dokumen yang diperlukan!. Bagaimana penyelidikanmu mengenai mata-mata yang di tempatkan di Distrik B, aku dengar ada Organisasi lain yang secara diam-diam melakukan transaksi penjualan senjata yang merajai dunia bawah?”. Tanya seseorang yang menjabat sebagai Direktur, Dia adalah Axton Remington Wilbert.

“Menurut informasi, Mereka bukanlah dari Organisasi besar. Namun Pemimpin mereka mendominasi 60% perdagangan senjata di sebagian Benua Eropa. Menurut kabar yang diterima sudah 2 tahun Pemimpin mereka menghilang tidak ada kabar”.

“Benarkah? Aku jadi penasaran, seperti apa orang yang menduduki peringkat pertama dalam pasar dunia bawah”. Gumam Axton

Axton Remington Wilbert pria berkebangsaan Inggris Indonesia dengan postur tubuh tinggi tegap dengan mata hitam legam yang tajam membuatnya di segani oleh banyak orang. Pria dengan karakter mendominasi ini merupakan putra dari salah satu 5 Keluarga Bangsawan Inggris yaitu Keluarga Wilbert. Meski memiliki latar belakang yang tinggi, Axton yang lahir dari rahim wanita biasa yang hidup di Negara Indonesia membuat masa kecilnya mengalami pembully an dari beberapa anak kalangan bangsawan. Karena memiliki masa lalu yang kelam, membuatnya sangat membenci bangsawan Inggris.

Melihat dedikasi Axton selama memimpin perusahaannya sendiri, membuat Ayahnya yaitu Tuan Louis Wilbert mengambil keputusan untuk mengangkat Axton menjadi Kepala Keluarga selanjutnya. Karena keputusan Louis inilah, tidak jarang beberapa orang mengincar nyawa Axton. Karena menurut mereka Axton tidak layak untuk menduduki posisi Kepala Keluarga.

Axton sendiri memiliki Perusahaan pribadi, yaitu Perusahaan Remington Corp. Salah satu Perusahaan besar yang mendominasi Negara Inggris. Selain bergerak di bidangnya, Pemimpin mereka Tuan Axton juga miliki sebuah Organisasi rahasia yang di sebut Dragon Knight.

Dragon Knight adalah sebuah Organisasi rahasia yang bergerak di bidang perdagangan senjata dan sejenisnya yang kini menduduki peringkat ke 3 dalam pasar dunia bawah. Axton sendiri memiliki nama samaran dalam Organisasi yaitu Mr. X. Hanya anggota tertentu dalam Organisasi yang mengetahui Identitas Axton sebenarnya.

***

Penerbangan dari Inggris ke Indonesia membutuhkan waktu setidaknya 10 jam. Waktu menunjukkan pukul 04.00 waktu setempat, Axton beserta Asistennya Ken tiba di bandara. Di bandara sendiri sudah ada beberapa orang dari pihak Perusahaan yang mengajak kerja sama sedang menunggu kedatangannya.

“Tuan Axton, selamat datang di Negara Indonesia. Perkenalkan, saya David Manajer dari Brahmantya Grup. Kebetulan Direktur kami Tuan Brahmantya sendiri sangat menunggu kedatangan anda”. Sapa salah satu kolega yang menyambut kedatangan Axton. Tuan David yang kebetulan masih muda mampu membaur dengan Axton, Dia mengulurkan tangan tanda pertemuan.

“Tuan David, terima kasih atas sambutan anda. Kebetulan ini adalah perjalanan bisnis pertama saya ke Indonesia. Saya harap bisa mendapat banyak hal di Negara tropis ini”. Balas Axton menerima uluran tangan David dan saling berjabat tangan.

“Tuan David, Perkenalkan dia adalah Ken Reynold. Ken ini adalah Asisten saya, Kedepannya Ken yang akan mengurus segala sesuatunya”. Axton memperkenalkan Ken dengan ramah.

“Tuan David, saya Ken Reynold. Kedepannya semoga kita bisa menjalin hubungan baik”. Sapa Ken,

“Tuan Ken, senang berjumpa dengan Asisten yang konsisten seperti anda. Tentu saja Tuan”. Balas David. Mereka saling berjabat tangan. “Oh ya Tuan Axton, kebetulan kami telah menyiapkan makan malam untuk anda. Mari, Saya antar!”. David mempersilahkan Axton memasuki mobil.

“Manajer David, maaf sebelumnya. Tuan Axton malam ini tidak bisa menerima perjamuan makan malam. Karena perjalanan jauh, Tuan Axton untuk sementara akan istirahat”. Kata Ken menolak ajakan David.

“Ah.. Baiklah, Tuan Ken ini kunci mobilnya. Mengenai perjamuan kita bisa bicarakan lain waktu”. Meski sedikit kecewa karena penolakan makan malam bersama, tapi sepertinya David mencoba memahami kondisi Axton.

Axton dan Ken memasuki mobil dan meninggalkan kolega yang menjemput mereka. Ken telah membeli Villa yang letaknya lumayan jauh dari pusat kota. meski sedikit jauh, alasan sebenarnya adalah agar Axton masih bisa berkomunikasi dengan Organisasi Dragon Knight.

“Ken, menurutmu bagaimana dengan Negara ini?”. Tanya Axton tiba-tiba.

“Tuan, bukankah Negara ini tempat tinggal Ibu Tuan? jujur saja Negara ini sungguh indah. Terdapat sumber daya alam yang melimpah, selain itu Negara ini juga merupakan tempat strategis untuk mengembangkan tempat-tempat yang belum terlihat sebagai sektor Pariwisata di tambah dengan Pembangunan Villa, Apartemen dan lainnya. Apa Tuan tertarik untuk hal satu ini?”.

“Apa yang kau katakan ada benarnya juga. Tapi aku tidak tertarik dengan hal yang kau bicarakan. Aku lebih tertarik dengan dermaga yang ada di Negara ini. Jika saja kita bisa menguasai salah satu dermaga di Negara ini, tidak menuntut kemungkinan kita akan bisa mengembangkan suplai senjata sampai Negara ini dan sekitarnya”.

“Tuan Axton, anda memang penuh misteri. Ambisi anda cukup besar, Sampai saat ini saya belum bisa mengerti apa yang anda fikirkan dan yang ingin anda raih”.

“Belum saatnya kau tahu. Sudahlah!”.

Ditengah pembicaraan mereka, tiba-tiba Ken mengerem mobil secara mendadak. Ia melihat seorang wanita muda tergeletak di tengah jalan dengan tubuh penuh luka lebam.

“Tuan, ada wanita yang terluka. Sepertinya dia mengalami luka yang cukup serius”.

“Aku akan melihatnya”.

Axton keluar dari mobil, ia melihat seorang wanita muda yang tergeletak di tengah jalan dengan luka yang tidak sedikit. Dengan cepat Axton mengangkatnya dan membawanya masuk kedalam mobil.

“Ken, Percepat menuju Villa. Setelah ini hubungi dokter untuk memeriksa kondisinya”.

“Baik Tuan”.

Ken mempercepat laju mobilnya menuju Villa.

Axton memandang lekat-lekat wajah wanita muda yang terlihat cantik dan manis meski dalam keadaan terluka.

‘Siapa wanita cantik ini sebenarnya, Mengapa dia bisa sampai terluka seperti ini?’.