Khawatir Ayu

1063 Kata

"Apa salahnya dia bisa berbagi kesenangan dengan pria yang dia cinta. Dia sudah dewasa. Dia gadis yang sangat kuat. Sudah mampu mengatur emosinya dari hampir ingin mengakhiri hidupnya, hingga dia bisa bangkit menyenangkan kamu. Itu nggak mudah, Gun. Pasti sudah banyak sekali yang dia korbankan demi kamu. Hatinya." Guntur yang tertunduk terisak mendengar nasihat Anggiat yang membujuknya agar menerima lamaran Said malam ini. Rasanya berat sekali berpisah dari Ayu. Baginya, melepas Ayu ke tangan pria lain akan menyiksa batinnya. "Jika malam ini kamu terima lamaran Said. Akan banyak yang bahagia. Keluarga besar Said, keluarga besarmu, termasuk ibumu ini. Ini benar-benar tinggal keputusanmu." Bu Hanin tersenyum melihat Guntur yang sepertinya mulai mau mendengarkan kata-kata bijak Anggiat. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN