Ketahuan

1024 Kata

Nayra pandang setumpuk barang-barang mewah yang ada di dalam lemari besar Ayu. Juga beberapa menumpuk di sudut kamar Ayu. Dari Tas, sepatu, boneka, juga baju-baju. Ayu tumpuk begitu saja dan tidak dia rapikan. Nayra menggelengkan kepalanya. Sudah lama dia tidak merapikan kamar anak sulungnya itu, sejak hamil tua hingga Bagas lahir dan berusia tiga bulan. “Mama takut suatu saat Papa tau. Makanya Mama menyarankan kamu kembalikan semua yang pernah Pak Said kasih, sebelum Papa tau. Mama yakin, Papa pasti sangat marah kalo tau kamu berhubungan dekat dengan Pak Said.” Ayu menghela berat. “Sudah sejauh mana?” tanya Nayra pelan. Ayu terperangah. “Maaf. Maafkan Mama, Sayang. Mama hanya ingin bertanya.” “Ayu bertemu dengan Abang hanya tiga kali, Ma. Saat dia belikan Papa mobil, di pernikah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN