Keinginan Said

1069 Kata

Sesampainya di rumah, Rasti dengan sigap menyiapkan makanan dan memasukkannya ke dalam kontainer dengan serapi mungkin. Rasti iba membayangkan gadis ayu itu menangis sesenggukan di pelukan Mbok Min. Ingin rasanya melihat Ayu senang seperti biasa. Setelah makanan siap. Rasti pun beranjak dari dapur. Namun di tengah langkahnya menuju ke pintu depan, Rasti mengingat sesuatu. "Hm. Apa musti dikasih tau ke Pak Said ya?" gumamnya. Dia tahu Said dan Ayu sudah mulai menjalin komunikasi. "Halo, Pak. Maaf ganggu," "Ya?" "Anu, Pak. Maaf kalo ini nggak penting. Kan gini, barusan saya ke rumah depan ambil panci segala macam, eh saya liat Non Ayu nangis-nangis lho, Pak," "Kenapa?" "Habis dimarahi papanya. Saya denger masalah cowok. Namanya Jason. Temen deket Non Ayu di sekolah." "Oh." Duh. Ra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN