Bab 53

1020 Kata

"Ini Maira?" Raina mengangguk, kini Mawar duduk di samping Maira. Hatinya terenyuh, seandainya putrinya Mentari masih hidup. Pasti dia akan sebesar gadis ini. Mentari akan menjadi sahabatnya. Seandainya saat itu dia tidak memilih untuk bekerja, pasti dia akan lebih tau tentang kesehatan Mentari. Mentari tidak akan terlambat ditangani. "Mama, badan Mentari semuanya sakit." Mawar menghentikan langkahnya. Dipegangnya kening Mentari yang terasa sedikit hangat. "Kamu demam sayang, nanti minum obat sama bibi ya, mama harus kerja. Hari ini mama ada meeting." Mentari menunduk, dia sedih karena merasa mamanya tidak peduli dengannya. "Bi, Bi Nesss..." Bi Nenes berlari mendekati majikannya. "Iya nyonya ada apa?" "Mentari demam, kamu kasih dia obat ya. Kalau nanti demamnya gak turun, kamu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN