Janji Si Preman

1504 Kata

Raiya masih saja duduk, sesekali menelungkupkan mukanya galau nggak karuan juga nggak sadar dua lucifer sedang mengawasinya. Sudah 10x dia cek ponsel, nggak ada satu pun panggilan dari, ... duhhh berat banget rasanya Raiya harus menyebut nama cowok itu meski cuma dalam hati. Nama cowok yang sudah berulang kali membolak-balikkan hatinya. Yang sedetik bikin dia ngeri, sedetik lagi bikin dia hangat, sedetik lagi bikin dia jengkel sejengkel-jengkelnya hidup dan kali ini berani-beraninya cowok itu bikin Raiya gelisah menunggunya. Awalnya sih Raiya bersikeras nggak akan menunggu, nggak akan menanggapi ucapan cowok itu saat menurunkannya di halte bus. Tapi sepertinya mitos tentang mantra pengikat yang selalu dilakukan sang pentolan sekolah selalu berhasil menaklukan musuhnya. "Lo nggak mau kan g

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN