Fahri segera keluar dari dalam rumah begitu mengetahui kedatangan Safira yang diantar oleh seorang pria. Dia menatap curiga meski sambil mengingat-ingat siapa sosok yang turun bersama istrinya. "Di mana motor kamu? Kenapa kamu pulang di—" "Ini Pak Adnan atasan aku di kantor. Keponakan ibu juga, ingat tidak?" Safira segera menyela ucapan suaminya. "Umm …." "Terima kasih, Pak. Sudah mengantar saya sampai rumah." Lalu dia menoleh pada Adnan yang berdiri di dekat mobilnya. "Tapi maaf, tidak bisa mengajak masuk." lanjutnya yang sedikit berbisik. Adnan menganggukkan kepala, kemudian hal yang sama pun dia lakukan pada Fahri dan Hasna yang berdiri menyambut kedatangan Safira. "Saya permisi," katanya yang kemudian segera pergi meski sebenarnya dia masih ingin berada di sana. Tetapi Safira tid
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari