Safira menatap Adnan yang batu saja turun dari mobilnya. Dia yang mengenakan stelan jas berwarna navy lengkap dengan dasinya yang membuatnya terlihat sangat rapi. Pria itu melepaskan kacamata hitamnya yang semula bertengger di pangkal hidung kemudian tersenyum ketika menemukan sosok asisten sekaligus sepupunya yang menunggu di sebuah perusahaan otomotif terkenal di Indonesia. Hari itu mereka akan menghadiri pertemuan dengan orang dari perusahaan yang menyewa jasa promosi di tempat kerjanya. "Sudah lama?" tanya Adnan ketika jarak mereka hanya sekitar satu meter saja. "Tidak juga, mungkin beberapa menit." Perempuan itu belum melepaskan pandangan dari Adnan, dan entah mengapa keberaniannya menatap sosok tinggi tegap tersebut kembali setelah beberapa hari belakangan mereka cukup sering beri