Safira memastikan motornya terparkir dengan benar begitu dia tiba di kediaman mertuanya. Kemudian dia menoleh ketika mendengar suara mesin mobil mendekat yang ternyata adalah kakak iparnya yang mengantar Hasna, sang mertua pulang. Perempuan itu turun setelah anaknya mencium punggung tangan tanpa mengantarkannya terlebih dahulu, kemudian mobil mengkilat tersebut pergi tanpa si pengemudinya menyapanya pula. "Pulang juga kamu akhirnya?" Hasna berhenti tepat di depan garasi di mana menantunya berada. "Ibu kamu sudah sembuh?" Dia lantas bertanya. "Sudah, Bu." "Baguslah kalau begitu. Jadi kamu tidak perlu menginap di sana lagi kan?" Hasna melenggang ke arah rumah dengan menenteng beberapa kantong belanjaan di tangan. "Ibu dari mana?" Safira pun mengikutinya dari belakang. "Belanja lah, di