Elang

1207 Kata
Pukulan besar bagi seorang Renata karena terkurung di Rumah ini hingga ia tak bisa pergi dari rumah ini sesuai keinginannya yang ingin lari, lalu berusaha menjalankan hidupnya dengan baik. Ia tidak menyangka jika ia bukanlah Renata Gandawasa dan hanya anak panti asuhan yang dipungut oleh Muktar Gandawasa, untuk menjadi adik dari anak sulungnya Adiwilaga Gandawasa. Renata bingung harus melakukan apa, agar ia bisa bebas apalagi orang yang harusnya melindunginya berbalik memohon agar ia bersedia mengikuti rencana liciknya untuk menikahi laki-laki yang saat ini sedang koma. Renata merasa sangat kalut dan ia lagi-lagi harus berusaha segera menemui Dimas untuk membujukknya, agar membantunya keluar dari rumah ini. Ia tidak bisa mengikuti rencana Dimas karena baginya pernikahan bukanlah mainan. Apalagi sejak dulu ia berkeinginan untuk menikah hanya satu kali dalam hidupnya dan ia ingin menikah dengan laki-laki yang benar-benar ia cintai. Renata keluar dari kamar ini, ia menyelusuri lorong yang merupaka jalan tempat penghubung beberapa kamar menuju kamar lainnya. Renata melihat sosok Jil yang berada di lorong ini dan ia terlihat sedang melangkahkan kakinya dengan cepat. Kehadiran Jil membuatnya tersenyum karena ia yakin Jil pasti bisa membantunya keluar dari rumah ini. Sudah beberapa hari ini ia berada di rumah ini dan ia tak bisa keluar dari rumah ini. Renata merasa kehadiran Jil membuatnya memiliki harapan untuk kabur dari rumah ini atau Jil bisa menghubunginya Adiwilaga Kakak sulungnya. Renata mempercepat langkah kakinya, ia mengikuti Jil masuk kedalam sebuah ruangan dan ketika ia mendorong pintu dengan pelan, ia mendengar jika Jil ternyata sedang berbincang dengan seseorang. Renata merasa sangat familiar dengan suara yang sedang bebicara dengan Jil dan pembicaraan mereka membuat Renata penasaran. "Jadi Mas kalau Renata menikah dengan sepupu Mas yang koma itu, nenek Mas menjanjikan salah satu perusahaan keluarga menjadi milik Mas?" Tanya Jil dan ia melingkarkan kedua tangannya dileher laki-laki itu. Laki-laki yang telah menjadi menjadi kekasihnya itu tega membuatnya terjebak dengan keadaan seperti ini. Dimas yang membuat hatinya hancur seketika apalagi Dimas tiba-tiba mencium Jil dengan penuh nafsu hingga keduanya terlihat menikmati cummmbuan yang memabukkan itu. "Mas kalau ada yang lihat gimana?" Lirih Jil saat berhasil melepaskan bibirrnya dari tautan biibir Dimas. "Tidak ada yang lihat, kalau ada pun mereka bisa apa," ucap Dimas. Ia mengangkat tubuh Jil hingga membaringkan Jil di sofa. "Kamu mencintaiku kan Mas?" Tanya Jil menatap Dimas dengan tatapan penuh harap. "Tentu saja hanya kamu yang aku cintai," ucap Dimas dengan suara seraknya. "Kalau semuanya berjalan sesuai rencana kamu, kamu tetap akan menikahi Renata setelah kakak sepupumu itu mati?" Tanya Jil dan ia mengelus wajah tampan Dimas yang membuatnya jatuh cinta. "Menikahinya sebentar untuk mendapatkan harta suaminya yang koma tak berdaya itu, lalu Mas akan menyingkirkan Renata dari hidup kita!" ucap Dimas. Renata tak menduga Dimas yang ia sayang dan cintai itu tega menghianatinya. Ia menggelengkan kepalanya seolah tak percaya apa yang batu saja ia lihat dan ia dengar. Renata menutup mulutnya dengan telapak tangannya dan ia meneteskan air matanya, ia tidak menyangka Dimas dan Jil tega menghianatinya dan mereka seperti iblis yang mengerikan karena memiliki rencana jahat kepada dirinya dan laki-laki bernama Elang yang akan menjadi suaminya. Tak ada tempat bagi Renata untuk berlindung dan sekarang ia benar-benar sendirian hingga harapannya hilang. Harapan untuk pergi dari sini dan memulai hidup baru. Baginya Jil bukan hanya saudarinya tapi juga Jil adalah sahabat yang selama ini selalu berada disampingnya. Renata meneteskan air matanya dan ia memasuki kamar calon suaminya dan menatap calon suaminya itu dengan tatapan sendu. Ia dan laki-laki tampan ini adalah korban rencana jahat Dimas, Jil dan Risma ibu tirinya. Renata meneteskan air matanya dan ia melangkahkan kakinya mendekati ranjang. Ia melihat banyak alat yang menempel ditubuh laki-laki tampan ini yang sebentar lagi akan segera dilenyapkan oleh Dimas. "Hai, namaku Renata, aku terkurung di Rumah ini dan akan dipaksa menikah denganmu," ucap Renata dengan air matanya yang menetes. "Kalau kamu tidak bangun sekarang juga, kamu bisa mati karena mereka, tidak....bukan hanya kamu tapi aku juga," lirih Renata. "Aku mohon bangun dan batalkan pernikahan ini, lalu hancurkan Dimas sepupumu itu, hiks...hiks...dia jahat," ucap Renata dan ia menyesal karena pernah begitu mencintai Dimas. Renata kembali menatap wajah tampan yang terlihat tertidur pulas itu, jika mata itu terbuka ia yakin mata itu akan terlihat indah. Bahkan tubuh dan fisik laki-laki itu sangat luar biasa gagah, tapi sayang laki-laki tampan ini sekarang hanya terbaring lemah tak berdaya diatas ranjang. "Aku nggak punya kekuatan apapun, apalagi untuk melindungi kamu dari rencana jahat Dimas. Pernikahan aku dan kamu hanya jalan untuknya ingin memiliki harta milikmu," ucap Renata pelan dan ia berharap laki-laki yang terbaring ini mendengar ucapannya. Renata menangis kencang dan isakan tangisan itu membuat mata yang terpejam itu terbuka dan melihat kearahnya yang masih saja menangis. Laki-laki itu kembali memejamkan matanya seolah ia sama sekali tidak mendengar suara tangis perempuan cantik yang berada didekatnya. Pintu terbuka terlihat sosok Dimas masuk kedalam kamar ini dan ia melihat Renata yang sedang menangis. "Kenapa kamu ada disini? kembali ke kamarmu Renata!" Ucap Dimas dengan nada memerintah dan ia menatap Renata dengan dingin. "Jangan membuat Mas marah sama kamu, percuma saja kamu menangisi dia disini karena dia tidak akan bangun dari tidur panjanganya, setelah kalian menikah Mas akan melenyapkan dia dan kita bisa kembali bersama!" Ucap Dimas. Renata mengepalkan tangannya dan ia ingin berteriak marah namun ia menahanya, apalagi tadi ia baru saja melihat Dimas sedang bermesraan dengan Jil. Jika Dimas tahu ia membencinya karena perselikuhannya dengan Jil, bisa saja Dimas akan menyakitinya saat ini juga. Dimas mendekati Renata dan ia memeluk Renata dengan erat membuat Renata terkejut dan ia berusaha untuk melepaskan pelukan Dimas, namun tenaga Dimas yang begitu kuat sulit membuatnya terlepas begitu saja. "Mas merindukanmu Renata, kamu tenang saja kita masih bisa seperti ini walaupun kamu telah menjadi istrinya Elang!" ucap Dimas. Renata memukul pipi Dimas membuat Dimas terkejut. "Jangan sentuh aku!" Teriak Renata yang sudah tidak bisa menahan amarahnya. "Kamu marah sama Mas? Mas melakukan ini demi masa depan Kita Rena!" Ucap Dimas. "Aku tidak mau menikah, aku ingin pulang!" Ucap Renata membuat Dimas naik pitam dan ia mencengkram kedua pipi Renata membuat Renata meringis kesakitan. "Jangan pernah membantahku Renata! Ingat kamu adalah Nirina bukan Renata!" Ucap Dimas dingin dan ia menyeret tubuh Renata dengan menarik rambut Renata dengan kencang, namun suara batuk seseorang membuat Dimas menghentikan gerakannya. "Uhuk...Uhuk..." "Mas Elang..." ucap Dimas terkejut dan ia mendorong Renata dengan kasar lalu melangkahkan kakinya mendekati Elang. "Kamu sadar Mas?" Tanya Dimas. "Iya..." ucap Elang. "Mas aku berhasil menemukan wanita itu, ini Nirina Mas. Kalian akan segera menikah!" Ucap Dimas dan ia menarik Renata yang menangis bersimbah air mata. "Kamu jaga Mas Elang aku akan memanggil Nenek dan Dokter!" Ucap Dimas dan ia mempercepat langkahnya meninggalkan Elang dan Renata sambil mengeraskan rahangnya karean kesal melihat Elang telah sadar. Elang menatap Renata dengan tatapan menilai "Siapa namamu?" Tanya Elang membuka pembicaraan. "Renata hiks...hiks...aku bukan Nirina seperti apa yang dia katakan," lirih Renata. Ia tak ingin berbohong apalagi mengikuti permainan gila Dimas. "Saya tahu," ucap Elang. "Saya tidak mengerti apa yang terjadi karean mereka memaksa saya untuk menikah dengan kamu, besok," ucap Renata. "Ya sudah kita menikah saja!" Ucap Elang membuat Renata melototkan matanya. "Tapi saya bukan kekasih anda Pak," ucap Renata. "Itu tidak masalah," ucap Elang. Ternyata wajah Elang memang jauh lebih tampan dari Dimas bahkan suara Elang saja sangatlah berwibawa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN