Omongan yang tidak dapat di kontrol mengharuskan Tomi berada di barisan paling depan guna memanjat tembok. “Apes banget gua!” ucapnya dongkol. Tanpa mereka tahu, hal besar menanti mereka di depan sana. “Banyak bacot lu! Gimana, aman nggak?” Ryan tidak sabaran karena kebelet. “Iya, iya, aman.” Bruk Tomi mendarat dengan sukses di tanah, Ryan dan Riki menyusul. Makanan untuk Zui dilempar begitu saja dari atas oleh Ryan dan tepat, mengenai Tomi yang baru saja berdiri. “Ngeselin, lu. Apa susahnya manggil gua buat nangkap, sih. Nggak nimpuk juga kale.” Ryan tersenyum dan langsung berdiri di depan Tomi. “Gitu aja protes, lo. Ayo buruan, jangan sampai Bonyok lo nelpon.” “Bonyok!” “Iye, Bokap dan Nyokap. Ih, lo kudet banget, Tom. Asli itu doang lo nanya.” Tatapan nyalang mengawasi mere