Akhirnya tiba hari H, hari yang paling medebarka bagi Zui. Gadis itu telah menyiapkan segala keperluan termasuk izin kepada Pak Leon. Zui kini memakai pakaian yang telah di siapkan Ibundanya. Rihana tampak sibuk membongkar isi lemari Zui. “Bunda ngapain?” tanya Zui heran. Rihana memilih baju apa saja yang wajib di bawah oleh putrinya. Agar Zui tidak kalang kabut nanti. “Bunda sedang memasukan beberapa sweter dan baju lengan panjang yang bisa kamu pakai pas malam. Disana pasti dingin, kamu harus selalu hangat.” Zui tersenyum dan membantu ibundanya berkemas. “Jam berapa berangkatnya?” Rihana melipatnya semuanya dengan rapi dan memasukannya ke dalam koper. “Jam 7 harus sudah berada di sana, Bunda. Alan tadi udah mengabari Zui.” “Alan?” Nama pemuda itu terasa asing di telinga. Rihana