Setelah mengambil buku tugas, Cessa kembali ke tempat duduknya bertepatan dengan Leana yang berjalan berlawanan arah dengannya. Cewek itu menyunggingkan senyum tipis yang dibalas Cessa dengan lengosan, ia juga sengaja menyenggol bahu Leana. Hal tersebut membuat cewek itu kaget sekaligus bingung. Hingga kemudian ingatan tentang ucapan Renata terngiang di benaknya. Apa ini akibat dari kedekatannya dengan Dennis? "Leana?" Terkesiap, Leana segera menghampiri sang guru. Sedangkan Cessa malah mendengkus kecil, membuka bukunya malas. Melihat cewek itu membuat mood-nya buruk. "Gimana persiapan buat lomba nanti?" Cessa menoleh pada Davina yang menatapnya penuh. "Kata bu Sirly udah lebih baik." "Sukur deh," Davina menghela nafas lega. Ada banyak yang ingin dikatakan, tapi ia memilih menahannya