Sakit

1245 Kata

Mentari mulai turun ke peraduan. Cahayanya menyorot ke sebuah ruangan di mana seseorang terbaring lemah. Merasakan silau, mata yang tampak sayu tersebut terbuka. Ia hendak bangkit dari tempat tidurnya, tapi rasa ngilu di kepala membuatnya meringis. Dennis menyampingkan badan, membelakangi jendela. Bermaksud melanjutkan istirahatnya. Namun, suara bising dari kamar sebelah membuatnya mendesis. Bantal yang digunakan untuk menutup telinga tak berfungsi dengan baik. Mengumpat, cowok itu meraih ponselnya. "Hal-" "Matiin musiknya Ratuna!" potong Dennis serak. Sang adik malah semakin mengeraskan volume lagunya. "Una," geramnya. "Aduh kak Dennis udah deh daripada marah-marah mending kakak tidur aja." Dennis menghembuskan nafas berusaha menguasai diri. "Ratuna sayang, kakak kamu lagi sakit, ja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN