Cewek itu masih duduk di depan meja rias. Semenjak tak sengaja bersitatap dengan Dennis, yang dilakukannya hanya diam. Ia pikir usaha menghindarnya selama dua pekan cukup berhasil. Namun, sepertinya Cessa salah. Melihat Dennis lagi pertahannyan hampir runtuh. Cessa menyentuh dadanya. Kilasan sikap kasar Dennis membuatnya merasa sesak. Semua terlalu menyakitkan meski cowok itu berulang kali meminta maaf. Tentang mimpinya yang hancur, ia tidak menyalahkan Dennis, tidak pula Leana. Setelah merenungkan semuanya, ia sadar bahwa semua memang disebabkan karena ulahnya. Cintanya untuk Dennis adalah salah. Ia terlalu memaksakan kehendaknya hingga menghancurkan dirinya sendiri. Cessa sudah memutuskan, besok dan seterusnya tidak ada lagi nama cowok itu. Cintanya untuk Dennis hanyalah sebuah luka.