Cukup lama aku diam terpaku di keheningan kamarku.Kata kata Kezia sukses membuatku tidak bisa tidur,semalaman ini.Iyakah aku memperlakukan dia sebagai istri pajangan?.Apa sih yang aku tidak berikan padanya?,rasanya selama pernikahan kami,aku yang selalu mengalah,termasuk mengalah untuk bersabar soal hakku sebagai suami yang sebenarnya.Segitu pentingkah mengumumkan soal status pernikahan kami pada semua orang?.Kezia seakan lupa kalo perasaan itu juga penting.Kenapa dia tidak bertanya soal perasaanku padanya?.Kenapa dia malah trus merasa aku kasihan padanya.Padahal aku selalu menunjukan rasa sayangku padanya,masih kurangkah segala bentuk kasih sayangku padanya?,atau ini cuma soal salah pengertian antara kami?.
Aku bukan tidak mau mengenalkannya pada keluargaku,aku harus memastikan benar kal
