“Yang!!!,aku juga mau mengajukan pasal undang undang dengan kapasitasku sebagai ibu negara republik Pea”kata istri begitu kami sudah di rumah lagi dan berpisah dengan pasangan sakit jiwa. Aku terbahak dan dia menolak waktu aku menarik tangannya agar mendekat ke arahku yang duduk bersandar di kepala ranjang.Pasti ajaran Noni deh,si Nenengkan masih oon. “Mesti banget ya bawa contekan?”ejekku karena dia menatap handphonenya. Dia berdecak pelan lalu focus pada layar handphonenya lagi. “Dengar Yang!!”perintahnya berusaha galak. Padahal boro boro aku takut,yang ada aku horny.Ibu negara republic Pea doang yang baca maklumat perundang undangan memakai lingerie hitam menerawang.Mungkin karena kami bersiap tidur. “Iya buruan jangan alibi buat langgar pasal 1 pak president nyonya”ledekku. Dia