Jingga 23

1742 Kata

“Kamu belum menjawab ucapanku, tuan Kasa.” “Sekali lagi saya tidak suka mencampuradukkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.” “Kalau begitu bagaimana kalau kita berbicara di luar kantor. Aku ingin mengenalmu lebih dekat.” “Sayang sekali saya terlalu sibuk. Dan akan selalu sibuk jika menyangkut niat anda terhadap saya.” “Hm jadi kamu menolakku?” putus Sania kemudian. Gadis itu mengerti maksud dari ucapan Kasa. “Aneh sekali. Ini pertama kalinya bagiku ditolak oleh laki-laki. Bagaimana ya? Aku jadi makin merasa tertantang.” Sania melempar senyum manis ke arah Kasa sebelum kemudian bangkit berdiri dari duduknya. “Kalau begitu tuan Kasa, bersiap-siaplah akan sering bertemu dengan saya nantinya. Selamat siang.” pamit gadis itu sembari mengedipkan satu matanya ke arah Kasa. Sania kembali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN